Cutting Sticker
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini kebutuhan akan Cutting Sticker semakin meningkat karena dimana sebelum adanya cutting sticker orang pesan sticker berupa cetakan/printing sticker/sablonan dimana pesanan minimum 100 pcs dan hasilnya juga kurang baik dibanding dengan cutting sticker dan cutting sticker dapat dipesan satuan sehingga biayanya juga lebih murah.
Bahkan sticker digunakan sebagai media untuk menunjukkan keeksisan suatu jabatan (misalnya pada papan nama di pintu masuk ruang Kapolda, Gubernur), komunitas (seperti klub klub otomotif), label (pada kemasan makanan). Sticker ditempel di berbagai media sesuai kebutuhan pemiliknya dengan harapan dikenal atau paling tidak diketahui publik.
Secara garis besar, ada dua jenis stiker yang dijumpai di Indonesia. Pertama printing sticker, yaitu sticker yang proses pembuatannya hampir mirip dengan ketika anda mencetak dokumen, gambar dengan kertas pada printer rumahan. Namun demikian, bukan berarti semua printer bisa digunakan untuk membuat printing sticker. Paling menentukan adalah jenis tintanya. Sifat tintanya harus tajam, cepat kering dan tidak segera luntur ketika terkena air.
Jenis sticker kedua adalah Cutting Sticker, yang juga menjadi isi atau konten dari blog ini. Membuat cutting sticker tidak serta merta menaruh gambar di program komputer lalu mencetaknya. Perbedaan terbesar adalah pada perangkat yang digunakan. Cutting sticker menggunakan mesin cutting sticker atau biasa juga disebut plotter. Cara kerjanya mirip dengan printer biasa, namun tidak menggunakan tinta. Yang ada hanya jarum tajam di ujung holder. Selain itu, jika pada Printing sticker gambar penuh warna bisa langsung dicetak, tidak demikian pada cutting sticker.
Cutting sticker hanya bisa dibuat dengan warna terbatas, bukan gradiasi atau warna yang bercampur. Misalnya dari kuning ke kuning kemerahan lalu ke merah. Jika pun dibuat seperti itu, harus ada tiga bahan sesuai warna. Antar warna ada batas potongannya. Mesin plotter biasanya hanya membaca garis atau outline dari desain yang akan dicutting. Mendesain untuk cutting stiker juga butuh kesabaran karena antar bentuk tak bisa disatukan dalam satu kali proses cutting.
Mudahnya demikian, saya contohkan Anda akan membuat cutting sticker bentuk lingkaran berwarna merah, di tengahnya ada logo bintang warna putih. Anda harus mengambil bahan sticker berwarna putih, pasang di mesin plotter lalu cutting lingkarannya. Lalu ambil bahan sticker warna merah untuk menghasilkan pola bintangnya. Kemudian Anda harus membuang bagian dari bahan sticker di luar bentuk lingkaran dan bintang tersebut. Selanjutnya, dengan masking tape (plastik bening berperekat untuk mengangkat bagian per bagian bahan sticker untuk disatukan atau ditempelkan di media yang akan dipasangi sticker), tempelkan pada pola bintang merah, angkat sehingga lapisan bahan stiker terangkat dan terkelupas dari lapisan kertas licin di bawahnya.
Dengan hati hati tempelkan pada pola lingkaran berwarna putih. Jangan sampai tidak presisi, sebab jika sudah menempel akan susah melepaskannya. Dari proses inilah akhirnya tercipta cutting sticker. Untuk membedakannya dengan printing sticker mudah. Raba saja permukaan stickernya, jika halus sudah dapat dipastikan itu printing sticker. Jika terasa ada yang menonjol atau terlihat garis pembatas antar bagian stickernya, itulah cutting sticker.
Untuk cutting sticker ukuran kecil, akan dilapisi masking tape pada bagian atasnya. Ini untuk memudahkan pemasangan. Saat plastik ini dikelupas, sticker akan menempel di bawahnya, saat sticker sudah dipasang di bodi belakang ponsel misalnya, ratakan dengan jari, lalu kelupas plastiknya. Dari gambaran tersebut, bisa dikatakan membuat cutting sticker memiliki tingkat kerumitan yang sangat tinggi, apalagi jika desainnya banyak warna. Jika ada 10 warna berarti sebanyak itu juga Anda harus melakukan pemotongan bahan dan proses menyatukannya.
Dengan kemajuan teknologi sekarang ini kebutuhan akan Cutting Sticker semakin meningkat karena dimana sebelum adanya cutting sticker orang pesan sticker berupa cetakan/printing sticker/sablonan dimana pesanan minimum 100 pcs dan hasilnya juga kurang baik dibanding dengan cutting sticker dan cutting sticker dapat dipesan satuan sehingga biayanya juga lebih murah.
Bahkan sticker digunakan sebagai media untuk menunjukkan keeksisan suatu jabatan (misalnya pada papan nama di pintu masuk ruang Kapolda, Gubernur), komunitas (seperti klub klub otomotif), label (pada kemasan makanan). Sticker ditempel di berbagai media sesuai kebutuhan pemiliknya dengan harapan dikenal atau paling tidak diketahui publik.
Secara garis besar, ada dua jenis stiker yang dijumpai di Indonesia. Pertama printing sticker, yaitu sticker yang proses pembuatannya hampir mirip dengan ketika anda mencetak dokumen, gambar dengan kertas pada printer rumahan. Namun demikian, bukan berarti semua printer bisa digunakan untuk membuat printing sticker. Paling menentukan adalah jenis tintanya. Sifat tintanya harus tajam, cepat kering dan tidak segera luntur ketika terkena air.
Jenis sticker kedua adalah Cutting Sticker, yang juga menjadi isi atau konten dari blog ini. Membuat cutting sticker tidak serta merta menaruh gambar di program komputer lalu mencetaknya. Perbedaan terbesar adalah pada perangkat yang digunakan. Cutting sticker menggunakan mesin cutting sticker atau biasa juga disebut plotter. Cara kerjanya mirip dengan printer biasa, namun tidak menggunakan tinta. Yang ada hanya jarum tajam di ujung holder. Selain itu, jika pada Printing sticker gambar penuh warna bisa langsung dicetak, tidak demikian pada cutting sticker.
Cutting sticker hanya bisa dibuat dengan warna terbatas, bukan gradiasi atau warna yang bercampur. Misalnya dari kuning ke kuning kemerahan lalu ke merah. Jika pun dibuat seperti itu, harus ada tiga bahan sesuai warna. Antar warna ada batas potongannya. Mesin plotter biasanya hanya membaca garis atau outline dari desain yang akan dicutting. Mendesain untuk cutting stiker juga butuh kesabaran karena antar bentuk tak bisa disatukan dalam satu kali proses cutting.
Mudahnya demikian, saya contohkan Anda akan membuat cutting sticker bentuk lingkaran berwarna merah, di tengahnya ada logo bintang warna putih. Anda harus mengambil bahan sticker berwarna putih, pasang di mesin plotter lalu cutting lingkarannya. Lalu ambil bahan sticker warna merah untuk menghasilkan pola bintangnya. Kemudian Anda harus membuang bagian dari bahan sticker di luar bentuk lingkaran dan bintang tersebut. Selanjutnya, dengan masking tape (plastik bening berperekat untuk mengangkat bagian per bagian bahan sticker untuk disatukan atau ditempelkan di media yang akan dipasangi sticker), tempelkan pada pola bintang merah, angkat sehingga lapisan bahan stiker terangkat dan terkelupas dari lapisan kertas licin di bawahnya.
Dengan hati hati tempelkan pada pola lingkaran berwarna putih. Jangan sampai tidak presisi, sebab jika sudah menempel akan susah melepaskannya. Dari proses inilah akhirnya tercipta cutting sticker. Untuk membedakannya dengan printing sticker mudah. Raba saja permukaan stickernya, jika halus sudah dapat dipastikan itu printing sticker. Jika terasa ada yang menonjol atau terlihat garis pembatas antar bagian stickernya, itulah cutting sticker.
Untuk cutting sticker ukuran kecil, akan dilapisi masking tape pada bagian atasnya. Ini untuk memudahkan pemasangan. Saat plastik ini dikelupas, sticker akan menempel di bawahnya, saat sticker sudah dipasang di bodi belakang ponsel misalnya, ratakan dengan jari, lalu kelupas plastiknya. Dari gambaran tersebut, bisa dikatakan membuat cutting sticker memiliki tingkat kerumitan yang sangat tinggi, apalagi jika desainnya banyak warna. Jika ada 10 warna berarti sebanyak itu juga Anda harus melakukan pemotongan bahan dan proses menyatukannya.